Ikuti @maulana178

Saturday, November 24, 2012

Rancangan Pangkalan Data Dan Hubungan


Rancangan
1      Rancangan berkonsep:
Teknik ini telah dibicarakan dalam beberapa topik terdahulu, yang melibatkan hasil model ER yang lengkap.
Luaran yang dihasilkan adalah model ER yang stabil dan lengkap sesuai dengan spesifikasi dan keperluan pengguna.

2.     Rancangan berlogika:
Model ER yang dihasilkan dalam tahap terdahulu (berkonsep) perlu disusun secara logis berdasarkan model data yang dipilih (model data hubungan).
Aktivitas yang dilibatkan adalah:
a.       Pemetaan model berkonsep kepada model berlogika.
b.      Pemunculan tabel daripada model berlogika.
c.       Validasi tabel dengan menggunakan teknik penormalan.

3      Pemetaan model berkonsep kepada model berlogika: (Pelajari kembali bahan-bahan terdahulu).
a.       Pemetaan akan menghilangkan hubungan banyak ke banyak (M:N), hubungan kompleks, dan hubungan rekursip.
b.      Pemetaan akan menyingkirkan hubungan yang mempunyai atribut.
c.       Pemetaan menghilangkan atribut dengan banyak nilai.
d.      Pemeriksaan kembali hubungan 1:1.
e.       Pemetaan akan menyingkirkan hubungan bertumpangtindih.
 
Pembuatan Tabel
Pembuatann tabel dilakukan dari model data berlogika. Tujuan langkah ini adalah untuk memunculkan barisan tabel yang berasal dari model data berlogika yang dihasilkan pada langkah sebelum ini.

            Hubungan antara satu entitas dengan entitas yang lain dilakukan melalui mekanisme kunci utama dan kunci asing. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan kasus-kasus berikut:
a     * Entitas kuat dan entitas lemah
b      *Hubungan 1:M
c      *Hubungan 1:1
d      *Hubungan super-kelas dan sub-kelas

Entitas kuat dan entitas lemah:
Setiap entitas akan menjadi tabel.
Semua atribut mewakili medan (field) untuk setiap tabel atau lajur tabel.
Kunci pada entitas kuat menjadi kunci utama bagi entitas tersebut dan menjadi kunci asing bagi entitas lemah.
 
Hubungan 1:M
Untuk setiap hubungan binary 1:M antara E1 (entitas pertama) dan E2 (entitas kedua), perlu dihasilkan satu atribut untuk entitas E2 (yang bertindak sebagai kunci asing) yang setara dengan kunci utama E1.
Hubungan 1:1
Untuk setipa hubungan binari 1:1 antara entitas E1 dan E2, jika E1 dalam penyertaannya melibatkan hubungan bersifat sebagian dan E2 pula bersifat mandatori, maka kunci utama bagi entitas E1 (sebagian) juga akan menjadi kunci asing bagi entitas E2 (mandatori).
 
Hubungan superkelas dan subkelas
Terdapat beberapa prinsip dalam memetakan hubungan superkelas dan subkelas:
1      Prinsip 1: Hasilkan satu tabel saja untuk mewakili ketiga-tiga entitas.
2   Prinsip 2: Hasilkan tabel bagi entitas subkelas saja. Atribut untuk entitas superkelas akan dimasukkan ke dalam tabel-tabel yang dihasilkan.
3       Prinsip 3: Setiap entitas mempunyai tabel yang berdiri sendiri.


No comments:

Post a Comment