Rancangan
1
Rancangan berkonsep:
Teknik
ini telah dibicarakan dalam beberapa topik terdahulu, yang melibatkan hasil
model ER yang lengkap.
Luaran
yang dihasilkan adalah model ER yang stabil dan lengkap sesuai dengan
spesifikasi dan keperluan pengguna.
2.
Rancangan berlogika:
Model
ER yang dihasilkan dalam tahap terdahulu (berkonsep) perlu disusun secara logis
berdasarkan model data yang dipilih (model data hubungan).
Aktivitas
yang dilibatkan adalah:
a. Pemetaan
model berkonsep kepada model berlogika.
b. Pemunculan
tabel daripada model berlogika.
c. Validasi
tabel dengan menggunakan teknik penormalan.
3
Pemetaan model berkonsep kepada model
berlogika: (Pelajari kembali bahan-bahan terdahulu).
a. Pemetaan
akan menghilangkan hubungan banyak ke banyak (M:N), hubungan kompleks, dan hubungan
rekursip.
b. Pemetaan
akan menyingkirkan hubungan yang mempunyai atribut.
c. Pemetaan
menghilangkan atribut dengan banyak nilai.
d. Pemeriksaan
kembali hubungan 1:1.
e. Pemetaan
akan menyingkirkan hubungan bertumpangtindih.
Pembuatan
Tabel
Pembuatann tabel dilakukan dari model
data berlogika. Tujuan langkah ini adalah untuk memunculkan barisan tabel yang
berasal dari model data berlogika yang dihasilkan pada langkah sebelum ini.
Hubungan
antara satu entitas dengan entitas yang lain dilakukan melalui mekanisme kunci
utama dan kunci asing. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan kasus-kasus berikut:
a *
Entitas kuat dan entitas lemah
b *Hubungan 1:M
c
*Hubungan 1:1
d
*Hubungan super-kelas dan sub-kelas
Entitas kuat dan entitas lemah:
Setiap entitas akan menjadi tabel.
Semua atribut mewakili medan (field) untuk setiap tabel atau lajur
tabel.
Kunci pada entitas kuat menjadi kunci
utama bagi entitas tersebut dan menjadi kunci asing bagi entitas lemah.
Hubungan 1:M
Untuk setiap hubungan binary 1:M antara
E1 (entitas pertama) dan E2 (entitas kedua), perlu dihasilkan satu atribut
untuk entitas E2 (yang bertindak sebagai kunci asing) yang setara dengan kunci
utama E1.
Hubungan 1:1
Untuk setipa hubungan binari 1:1 antara
entitas E1 dan E2, jika E1 dalam penyertaannya melibatkan hubungan bersifat
sebagian dan E2 pula bersifat mandatori, maka kunci utama bagi entitas E1
(sebagian) juga akan menjadi kunci asing bagi entitas E2 (mandatori).
Hubungan superkelas dan subkelas
Terdapat beberapa prinsip dalam
memetakan hubungan superkelas dan subkelas:
1
Prinsip 1: Hasilkan satu tabel saja untuk
mewakili ketiga-tiga entitas.
2 Prinsip 2: Hasilkan tabel bagi entitas
subkelas saja. Atribut untuk entitas superkelas akan dimasukkan ke dalam
tabel-tabel yang dihasilkan.
3
Prinsip 3: Setiap entitas mempunyai
tabel yang berdiri sendiri.
No comments:
Post a Comment